Yang terlihat pada jarum penunjukkan pengukuran adalah respon bagian transistor tertentu (yang sedang di-check) ketika diberikan tegangan dengan polaritas tertentu (positif atau negatif). Tuas tester hitam merupakan bagian pemberi tegangan positif ketika terjadi pengetesan dan tuas tester merah berperan sebagai negatifnya atau ground-nya. Sumber tegangan yang diberikan kepada transistor berasal dari baterai yang terdapat di dalam AVO meter.
Setelah mengikuti langkah-langkah pengecekan transistor PNP pada ulasan Men-check transistor yang masih baik atau yang sudah rusak (1) .
maka berikut adalah langkah-langkah pengecekan transistor NPN dengan AVO meter.
Menggunakan AVO meter untuk melakukan pengetesan-pengetesan termasuk pengetesan transistor ini memang selalu menggunakan posisi pengukuran Ohm.
Tentukan kaki-kaki (elektroda) transistor sesuai dengan model/type-nya masing-masing, manakah yang basis (b), manakah yang kolektor (c) dan manakah yang emitor (e). Untuk membantu dalam langkah-langkah ini, silahkan lihat dalam ulasan Pengenalan komponen/parts elektronik : Transistor Bipolar .
Taruh selektor AVO meter pada posisi pengukuran Ohm (yang mana saja, dari X1...X1k).
Lakukan pengecekan sebagai berikut :
Test 1, Basis (b) diberi tuas tester hitam dan emitor (e) diberi tuas tester merah.
Basis (b) diberi tuas tester hitam dan kolektor (c) diberi tuas tester merah.
Pada dua pengecekan ini jarum AVO meter (tester) harus bergerak, jika tidak bergerak maka berarti transistor telah rusak.
Test 2, posisi tester dibalik (lihat gambar di atas), yaitu basis (b) diberi tuas tester merah dan emitor diberi tuas tester hitam. Dan basis (b) diberi tuas tester merah dan kolektor (c) diberi tuas tester hitam.
Pada dua pengecekan ini jarum AVO meter tidak boleh bergerak, jika bergerak berarti transistor telah rusak.
Test 3, kolektor diberi tuas tester merah dan emitor diberi tuas tester hitam. Dan kolektor diberi tuas tester hitam dan emitor diberi tuas tester merah.
Pada dua pengecekan ini jarum AVO meter tidak boleh bergerak, jika ada yang bergerak berarti transistor telah rusak.
Dari pengetesan-pengetesan itu didapatkan tabel kesimpulan sebagai berikut :
Dalam kasus-kasus tertentu, hasil pengecekan trasnsistor adakalanya agak melenceng dari kriteria yang telah dikemukakan di atas.
Contohnya adalah ketika melakukan pengecekan transistor NPN germanium produk lama (misalnya : AC127,AD161,dll.) dengan selektor AVO meter pada Ohm X1k atau X10k.
Posisi tuas merah pada basis dan tuas hitam pada emitor atau kolektor tetap menghasilkan gerakan jarum tester meskipun tidak banyak. Ini bukanlah pertanda transistor yang rusak, akan tetapi ini adalah hal yang wajar pada transistor-transistor germanium. Karena itu lebih baik melakukan pengecekan dengan AVO meter pada skala Ohm X1.
Dan beberapa model transistor NPN adalah transistor-transistor khusus yang hasil pengetesannya tidak bisa menggunakan tabel seperti yang dikemukakan di atas. Transistor-transistor itu misalnya transistor output horizontal yang digunakan pada rangkaian televisi.
Pada transistor output horizontal terdapat resistor tambahan secara built-in di antara basis dan emitornya. Dan pada kolektor-emitornya terdapat dioda dumper yang juga terkoneksi secara built-in. Diperlukan pemahaman tersendiri dan pengalaman untuk bisa menyimpulkan dengan benar hasil dari pengetesan transistor yang seperti ini.
Jika seseorang sudah terbiasa melakukan pengetesan-pengetesan dari berbagai macam transistor dan semakin memahami seluk beluknya, nanti ia akan mudah menyimpulkan dengan benar rusak atau tidaknya sebuah transistor walaupun masih terpasang di dalam rangkaian.
Sumber: Sandi Sb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar